Berlari merupakan salah satu jenis olahraga yang sangat populer saat ini. Karena berkembangnya seruan untuk hidup sehat, dan ditambah kita dalam masa pandemi COVID-19, yang dimana kita harus menjaga imunitas tubuh kita agar kita tidak mudah terserang virus tersebut.
Aktivitas fisik ini bermacam-macam jenisnya. Bisa lari jarak jauh, lari jarak dekat, maupun jogging alias lari kecil. Banyak orang memilih alternatif olahraga ini karena sangat mudah dan tidak perlu merogoh kocek. kita juga tidak perlu repot-repot menyiapkan berbagai macam perlengkapan olahraga lari. Setidaknya, kenakan sepatu olahraga yang sesuai dengan ukuran kaki untuk menghindari cedera.
Lari atau jogging secara rutin bisa memberikan manfaat yang baik bagi tubuh. Mulai dari kesehatan jantung hingga membuat suasana hati jadi lebih bahagia, dan banyak hal berkaitan dengan kesehatan fisik dan mental. Memilih jenis olahraga selain lari memang dianjurkan. Tapi memperbaiki kebiasaan buruk khususnya malas berolahraga bisa dilakukan dengan cara berlari yang bisa jadi alternatif untuk mulai menjalani hidup sehat. [1]
Seperti olahraga pada umumnya, berlari ataupun jogging sekalipun, kita harus melakukan pemanasan sebelum memulainya, dan diakhiri dengan gerakan pendinginan. Biasanya memang dari kita kebanyakan sering menyepelekan kedua hal tersebut, terutama gerakan pendinginan. Manfaat dari pendinginan setelah berolahraga ini sering dibahas guna mencegah resiko cedera pada otot-otot tubuh. Menurut American Council on Exercise, pendinginan atau meregangkan tubuh sehabis berolahraga terbilang penting. Mengapa penting? Efeknya tidak hanya membantu mencegah cedera, tapi juga bisa membantu mengatasi nyeri yang muncul sesudahnya. [2]
Aturan umumnya saat melakukan pendinginan setelah lari adalah untuk bernapas dalam-dalam dan teratur saat peregangan. kita tidak boleh sedikitpun merasakan sakit saat melakukan gerakan-gerakan pendinginan tersebut karena peregangan membantu menghilangkan sakit, mencegah cedera, dan mengurangi pegal. Berikut adalah beberapa gerakan pendinginan setelah berlari atau jogging:
-
Peregangan betis
Berdirilah tegak dengan kaki kanan di depan dan kaki kiri di belakang, lurus dengan punggung. Pastikan kedua kaki sepenuhnya menapak, lurus dan menghadap depan. Lalu, tekuk kaki kanan depan perlahan dan turunkan tubuh sedikit. kita seharusnya merasakan tarikan di betis belakang kaki kiri kita. Lakukan ini selama 15 detik untuk setiap kaki.
-
Peregangan hamstring
Masih dalam posisi kaki kanan di depan dan kaki kiri di belakang, tetapi kali ini jaga kaki kanan kita tetap lurus dan kaki kiri menekuk. Letakkan tangan di pinggang, dan angkat bagian depan telapak kaki kanan sehingga yang menapak hanya bagian tumit. Dengan kaki kiri menekuk, tekuk badan sedikit ke arah kaki kanan. Ingatlah untuk menjaga punggung tetap lurus selama peregangan hamstring, dan lakukan ini selama 15 detik untuk setiap kaki.
-
Kupu-kupu
Peregangan ini mudah. Yang perlu kita lakukan hanyalah duduk di lantai dan tekuk kedua kaki ke dalam sehingga kedua telapak kaki saling berhadapan (seperti akan duduk bersila). Kemudian, tekuk tubuh perlahan ke depan untuk meningkatkan intensitas. Tahan posisi ini selama 30 detik.
-
Kepala ke lutut
Peregangan ini cukup umum di antara pada pelari. Duduklah di bawah dengan kaki kanan menekuk ke dalam dan kaki kiri tetap lurus. Tekan telapak kaki kanan ke paha kaki kiri, dan cobalah untuk menekuk tubuh ke arah kaki kiri hingga kepala kita menyentuh lutut. Jaga bahu tetap sejajar dengan permukaan. Tahan posisi ini selama 30 detik dan tukar posisi kaki.[3]
-
Peregangan paha
Berdiri tegak. Dengan menggunakan tangan, tarik kaki kanan ke belakang menuju bokong. kita akan merasakan tarikan di bagian depan paha kanan. Jaga keseimbangan tubuh dan cobalah untuk tidak berpegangan pada apapun. Tahan posisi ini selama 15 detik dan kemudian tukar kaki.
-
Peregangan low lunge
Letakkan lutut kanan di permukaan dan kaki kiri lurus ke depan. Letakkan kedua tangan di permukaan, dan tekuk tubuh ke depan sekitar 90 derajat. Tekan tubuh kita dan tahan posisi selama 60 detik, dan tukar kaki.[4]
Hindari melakukan gerakan pendinginan tersebut dengan meloncat atau bergerak lebih cepat. Dan jangan lupa untuk mengkonsumsi air putih untuk menunjang hasil maksimal dari kegiatan berlari kita, karena dengan air putih yang berkualitas dan mengandung mineral tinggi, dapat membantu kita menjaga tubuh kita agar tetap fit. Dalam memilih asupan air putih pada tubuh kita, kita harus selektif dalam hal kualitas dan kehigienisan dari air minum yang akan kita konsumsi, serta jangan lupa, kandungan pada air minum yang akan kita konsumsi harus kaya akan mineral.
AQUA yang sumber airnya berasal dari sumber air pegunungan terpilih di Indonesia, membentang dari Sabang hingga Merauke. Sebagai air minum yang berasal dari Indonesia, AQUA benar-benar menghadirkan air mineral berkualitas dari pegunungan Indonesia. Secara alami, air akan tersaring oleh lapisan batuan vulkanis, sehingga dapat menghasilkan air pegunungan alami yang penuh dengan kebaikan alam. Tentu saja saat dikonsumsi juga akan memberikan kebaikan bagi tubuh karena mengandung mineral alami. Memberikan yang terbaik untuk tubuh, terutama untuk kebutuhan keluarga, kita perlu mengenali ciri air yang layak dikonsumsi. Selain berasal dari sumber terpilih, kesegaran AQUA tetap terjaga di setiap tetes kemurniannya melewati lebih dari 400 cek kualitas, dibotolkan di sumbernya.[5]
- https://www.liputan6.com/health/read/3915796/11-manfaat-olahraga-lari-bagi-tubuh-baik-kesehatan-fisik-maupun-mental
- https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/manfaat-pendinginan-setelah-olahraga/#gref
- https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/olahraga-lari/6-gerakan-pendinginan-setelah-lari/#gref
- https://www.honestdocs.id/6-jenis-pendinginan-yang-wajib-dilakukan-setelah-lari
- https://www.sehataqua.co.id/mengawali-hari-dengan-kemurnian-aqua/