Banyak orang berpikir kalau Jakarta itu kota yang individualis, tapi jangan salah sebenarnya Jakarta merupakan kota yang hampir sama dengan tempat lain. Karakteristik warganya yang berasal dari berbagai daerah membuat kota ini memiliki kearifan yang sama dengan kota lain. Meski tingkat individualisnya lebih tinggi, tapi masyarakat Jakarta sebenarnya juga tidak kehilangan identigasnya.
Tingkat kriminalitas di Jakarta yang tidak sedikit membaut orang lebih sering waspada, tidak seidkit lingkungan perumahan di Jakarta yang masih melakukan ronda malam. Ada juga kerja bakti di sekitar rumah untuk menjaga kebersihan lingkungan. Sayangnya hal ini yang sering dilupakan generasi milenial, padahal aspek-aspek ini begitu penting untuk keberlangsungan kita sebagai warga masyarakat. Bukan masalah tinggal sementara karena hanya mengontrak rumah, tapi saling pengertian sebagai warga satu sama lain kan juga memberi dampak positif untuk masyarakat. Berikut hal-hal yang sering dilupakan oleh perantau yang sewa rumah Jakarta:
Saling sapa
Mungkin diantara kita sering sibuk sampai-sampai lewat begitu aja di lingkungan rumah, tapi sebenarnya terlalu sering cuek dengan tetangga akan meninggalkan energi negatif. Kita bisa dikira sombong, padahal maksud kita hanyalah ingin lewat ke tempat tujuan dengan selamat. Ingat, tetangga Anda adalah manusia yang terkadang juga menyimpan persepesi tentang karakter seseorang. Tak ada salahnya memberi senyuman sebelum memulai hari ke kantor, agar bekerja jauh lebih semangat dan tidak ada persepsi buruk antara Anda dengan tetangga.
Patuh aturan
“Tamu 24 jam harap melapor”, kata-kata ini sering diabaikan oleh banyak orang termasuk perantau yang sewa rumah sekitar Jakarta. Hanya beberapa orang yang ingin melapor tamu yang menginap di rumah, padahal aturan itu dibuat bukan tanpa pertimbangan. Misalnya saja jika tetangga Anda kemalingan, sementara dirumah Anda sedang ada saudara yang menginap jika tidak melapor ke ketua RT bahwa dirumah Anda ada orang asing saudara Anda bisa dituduh pencuri. Jika melapor, Pak RT bisa mengenali wajah saudara Anda dan tidak akan menaruh rasa curiga andaikata terjadi insiden yang tidak diinginkan.
Saling Peka dengan Tetangga
Mustahil rasanya jika kegiatan kita sehari-hari terjadi tanpa halangan, ada saja hal yang membuat kita terganggu. Saat seperti itulah kita sering membutuhkan pertolongan orang lain, tapi akan sulit jika suasananya sangat canggung. Misalnya kita berharap orang lain menolong kita tetapi kita tidak ada saat mereka membutuhkan pertolongan. Itu bisa saja terjadi di lingkungan tempat tinggal, jangan sampai hal ini terjadi karena sebenarnya manusia saling melengkapi satu sama lain. Tinggal di lingkungan yang sama idealnya adalah saling membantu, memberikan pertolongan dan saling menjaga satu sama lain.
Ronda Bersama
Faktanya, beberapa lingkungan perumahan di Jakarta masih menerapkan ronda malam untuk menghindari tindak kriminal. Biasanya yang berjaga adalah anak muda hingga orang tua dan jangan salah kaprah tentang ronda malam yang melelahkan, sebenarnya ronda malam akan terasa menyenangkan jika semakin banyak orang yang berkumpul. Kalau Anda orang yang insomnia berat, mungkin menghabiskan malam di pos ronda bisa lebih berguna daripada berdiam diri dirumah hingga pagi.
Siaga malam bisa menjadi waktu yang menyenangkan untuk melepas lelah, paling tidak setelah pulang kerja Anda bisa meluangkan waktu bersama tetangga untuk mengobrol sejenak. Mengakrabkan diri dengan bermain catur, menikmati camilan, bermain kartu menjadi media nongkrong yang hemat dan menyenangkan. Anda bisa menambah relasi dan saling percaya satu sama lain dengan tetangga.
Kerja Bakti
Daripada weekend di pusat perbelanjaan, alangkah lebih baik menghabiskan akhir pekan di lingkungan rumah sembari membersihkan jalan atau area yang kotor. Masalah lingkungan menjadi sangat krusial di Jakarta, penyebabnya karena ketidakpedulian masyarakat akan pengelolaan sampah. Banyak orang membuang sampah sembarangan dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar dan Anda jangan meniru kebiasaan itu.
Meskipun Anda hanya penyewa rumah, tak ada alasan untuk tidak menjaga lingkungan. Kita hidup di bumi, apa yang akan terjadi esok adalah apa yang kita tanam sekarang. Maka dari itu tanamkan nilai-nilai gotong royong di masyarakat mulai hari ini, lestarikan lingkungan untuk hari yang lebih indah bagi anak cucu kita kelak. Jika bukan kita yang memulainya, siapa lagi?
Hadir saat 17-an
17 Agustus tidak lagi meriah seperti tahun-tahun sebelumnya. Orang-orang kini begitu patuh pada aturan kantor sehingga dengan mudah melupakan tradisi 17-an yang biasanya terselenggara di RT masing-masing. Di Jakarta masih ada beberapa RT yang menggelar malam tirakatan untuk mengenang para pahlawan, nah pada malam ini biasanya oang-orang berkumpul di satu tempat untuk mementaskan seni tari atau mengumumkan pemenang lomba 17-an.
Masyarakat zaman sekarang jauh lebih individualis tapi sebenarnya manusia adalah makhluk sosial. Secara naluriah ada yang membuat kita sering stress jika jarang bersosialisasi dengan banyak orang. Meskipun Anda termasuk orang introvert bukan berarti harus menjauh dari orang lain.
Memiliki kehidupan sosial yang kuat sangat penting untuk kesehatan psikologis dan fisik. Keterikatan emosi secara sosial dapat mengurangi depresi, karena orang-orang yang sering bersosialisasi memiliki harga diri yang sehat dan mengurangi rasa tidak percaya diri (Cohen, Sherrod, & Clark, 1986). Penulis penelitian ini menemukan bahwa memiliki jejaring sosial membantu meringankan stres bagi orang yang memasuki tahap kehidupan yang sulit.
Sejak masih kecil kita diajarkan begitu banyak materi sekolah dan guru merekomendasikan kita untuk mengikuti kegiatan eksktrakulikuler atau organisasi. Saran tersebut bukan hanya soal merancang kehidupan profesional kita, tapi juga mengembangkan jiwa sosial kita. Nah ketika orang sudah beranjak dewasa, alangkah lebih baik jika jiwa sosial itu tetap terjaga. Jangan ada pembatas antara penghuni kontrakan dengan tetangga yang memiliki properti permanen.