Ingin Lebih Taat Minum Antibiotik? Cefixime Jawabannya!

Kesehatan532 views

Ada berbagai kategori obat-obatan yang tercipta di dunia farmasi dimana salah satu yang paling terkenal karena sering digunakan adalah obat kategori antibiotik. Antibiotik adalah obat yang dapat membunuh bakteri penyebab penyakit. Antibiotik sendiri masih digolongkan lagi menjadi beberapa golongan tergantung dari asal antibiotik tersebut. Obat antibiotik menjadi yang sering digunakan karena banyak penyakit infeksi yang diderita masyarakat sehingga membutuhkan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.

Obat antibiotik termasuk golongan obat keras yang hanya boleh ditebus dengan resep dokter. Pemberiannya pun unik karena pasien harus menghabiskan semua dosis yang diberikan dokter meski merasa sudah sembuh dari sakitnya. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar bakteri tidak menjadi resistan terhadap jenis antibiotik tersebut. misalnya antibiotik A harus diminum 3 x sehari selama 5 haru berturut-turut untuk mematikan bakteri dengan tuntas, maka Anda harus meminumnya hingga habis. Jika hanya meminumnya selama 2 hari saja dan berhenti saat sudah merasa sembuh, ditakutkan bakteri penyebab penyakit menjadi resistan dan dapat kembali menyebabkan sakit namun tak dapat lagi disembuhkan dengan obat yang sama.

Untuk mencegah resistensi, kepatuhan pasien terhadap penggunaan antibiotika sangatlah dibutuhkan. Dalam hal ini ada cara yang bisa dilakukan oleh pasien maupun dokter yaitu memilih antibiotik yang lebih friendly seperti cefixime. Cefixime merupakan antibiotik golongan sefalosporine yang memiliki dosis 2 x sehari atau hanya satu kali sehari dengan penggunaan sediaan forte. Dengan begitu tingkat kepatuhan pasien dalam minum obat akan menjadi lebih tinggi dibandingkan antibiotik lain yang memiliki dosis 3 x sehari.

Cefixime adalah antibiotik broad spectrum atau memiliki jangkauan luas terhadap bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Hal ini membuat cefixime menjadi antibiotik pilihan yang tepat untuk berbagai infeksi seperti:

  • Infeksi brokus atau bronkitis.
  • Infeksi paru-paru.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Laringitis.
  • Dsb.

Karena banyak sekali penggunaan cefixime untuk dunia kesehatan, maka banyak pula produsen obat yang membuat sediaannya. Saat ini Anda bisa menemukan beberapa sediaan cefixime seperti:

  • Bubuk larut untuk dilarutkan dalam air.
  • Tablet.
  • Kapsul.
  • Tablet kunyah.

Seperti obat pada umumnya, cefixime bisa memiliki efek samping tergantung dari reaksi tubuh pasien saat menggunakannya. Umumnya efek samping tidak terlalu terasa bahkan banyak yang tidak memberikan efek samping atas penggunaan cefixime. Namun dari berbagai keluhan, berikut ini adalah efek samping yang bisa Anda rasakan saat menggunakan antibiotik ini yaitu mual, sakit kepala, cemas, mengantuk, buang air kecil di malam hari. Sedangkan untuk efek samping yang berat seperti detak jantung menjadi cepat, sesak di dada, kesemutan hingga nyeri otot dan kulit melepuh Anda harus menghentikan pemakaian dan berkonsultasi dengan dokter.