Jilbab Fashion, Sektor Industri Terbaik Indonesia

Fashion1,246 views

Jilbab – Banyak Sekali industri fashion yang bisa dijadikan sebagai inspirasi kesuksesan. Selain fashion umum, Indonesia juga menjadi tren fashion hijab bukan hanya untuk dalam negeri, tapi juga hingga keluar negeri dan mancanegara. Karena sangat banyak designer hijab indonesia yang menghasilkan tren tren fashion hijab yang bar womb menerus. Seperti yang dituturkan Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Euis Saidah, terdapat 20 juta penduduk Indonesia yang menggunakan hijab. Poin ini senada dan sejajar dengan perkembangan industri fashion muslim tujuh persen setiap tahun. Tidaklah mengejutkan, kalau Asosiasi Perancang Pengusaha Mode (APPMI) memiliki mimpi untuk dapat terus mengembangkan fashion muslim Indonesia tak hanya di dalam negeri, bahkan sampai ke tingkat dunia.

Fashion Jilbab dalam Subsector Dunia

Fashion juga termasuk dalam subsector dalam dunia ekonomi kreatif yang terstuktur dan profesional. Dalam beberapa tahun terakhir ini, industri ekonomi kreatif terutama bidang distributor dan fashion terus menunjukkan perkembangan pesat yang sangat memuaskan di Indonesia. Terlebih pada bidang fashion, terus menerus tumbuh serta melahirkan pengusaha-pengusaha muda yang handal. Momen ini adalah menjadi pertanda keberuntungan bagi kebangkitan perekonomian Indonesia.

Belum lagi, industri fashion kreatif ini secara umum didominasi oleh orang-orang yang cukup muda yang berada di kisaran usia 18-35 tahun. Bidang fashion ini tidak cuma menyerap banyak sekali tenaga kerja, tetapi juga secara berkelanjutan dan sistematik akan meningkatkan perekonomian Indonesia semakin baik.

Sektor ekonomi kreatif terdiri dari 15 subsektor yang memberikan kontribusi nilai tambah atau add value. Bidang ini meliputi arsitektur, desain, fashion, film dan video, game, komputer, kerajinan, musik, dan pasar seni, penerbitan, perangkat lunak, iklan, seni pertunjukan, televisi dan radio.

Dari fifteen subsektor, jajaran kuliner tetap menduduki peringkat pertama dengan prestasi yang berkontribusi besar dengan lingkup sebesar 33%. Di subsektor kuliner, ada sub-sektor (fashion) yang memberikan efek kontribusi sebesar 27%. Kedua bidang ini mendominasi 13 sub-sektor lainnya. Hal ini terjadi dalam kondisi serupa terjadi dalam lima tahun terakhir.

Fashion dan Jilbab, Komoditi Mumpuni Indonesia

Diramalkan bahwa tahun ini juga bidang fashion tetap memimpin di deretan utama penyumbang angka pendapatan di atas. Pasalnya, cukup banyak industri fashion lokal yang berekspansi untuk mendapatkan popularitas di luar negeri atau manca negara dengan membawa nama Indonesia.

Kita bisa melihat contohnya, industri jilbab Indonesia yang semakin populer di dalam dan diluar negeri yang terus meningkat. Contohnya, rancangan busana jilbab yang dipromosikan oleh Dian Pelangi misalnya, bisa masuk sampai ke mancanegara. Bahkan Dian telah berulang kali menunjukkan desain fashion jilbab di pusat dunia, Paris, Prancis.

Menurut Dian, orang-orang kreatif harus berani menunjukkan keberanian menjual ide mereka.

Awalnya pada saat Ia memulai usaha ini, Ia juga sering diremehkan, karena usaha ini Ia lanjutkan dari usaha orang tuanya pada usia 18 tahun. Tutur pemilik nama Dian Wahyu Utami beberapa waktu. Dian menciptakan tren warna baru yang mengakibatkan produk jilbabnya mendapat tempat di pasaran.

Melalui fashion dan ekonomi kreatif kelak kedepannya Indonesia bisa menjadi pusat fashion baik hijab dan non hijab, baik dalam cakupan Asia Tenggara (ASEAN) dan juga seluruh dunia.

Mencintai Fashion Jilbab Indoensia

Tidak ada yang tidak berharga dari sebuah budaya dan kekayaan kreatifitas dari sebuah sector industry, termasuk jilbab. Yang paling utama adalah terus mencintai apa yang Negara punya, yakni keberagaman dalam hal fashion. Yang layak diakui dunia dan sudah tidak diragukan lagi keelokannya.

Selain sebagai sarana beribadah, jilbab adalah fashion kekinian yang layak dipakai semua kalangan, dan menyentuh segala lapisan masyarakat dunia.